JAYAPURA - Bontang FC (BFC) mendapat pelajaran berharga saat melawat ke ranah Papua. Tak tanggung-tanggung, dua tim paling timur Indonesia itu memberi oleh-oleh 12 gol untuk The Red Equator--julukan BFC pada lawatannya di pentas Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Dalam laga kedua di Stadion Mandala Jayapura, Rabu (20/10) kemarin, BFC keok dilumat tuan rumah Persipura 8-1. Tiga hari sebelumnya di Stadion Pendidikan, The Red Equator dilumat Persiwa Wamena 4-2. Lengkaplah kekalahan mencolok BFC ke ranah Papua ini kemasukan 12 gol, dan memasukkan hanya 3 gol.
Kembali ke pertandingan kemarin, Mutiara Hitam-sebutan lain Persipura tampil trengginas setelah 20 menit berjalan. Gol pembuka tuan rumah dilesakkan Boaz Solossa menit 27. Berawal dari serangan cepat, satu-satunya pemain Timnas yang mampu menjebol gawang Uruguay di laga eskhibisi Indonesia vs Uruguay beberapa waktu lalu menjadi bintang setelah mampu menambah gol di menit 78.
Gol lain anak asuhan Jacksen F Tiago dibukukan Yustinus Pae menit 30, dua gol Rachmat M Rivai menit 40 dan 60, Zah Rahan Karangar menit 43, Ian Louis Kabes menit 69, dan pesta tuan rumah diakhiri Lukas Wellem Mandowen menit 88. Sementara BFC hanya mampu memperkecil kekalahan menjadi 1-8 setelah Kenji Adachihara mengoyak gawang Persipura menit 84.
Sebenarnya pelatih Fakhri Husaini di paruh babak kedua memasukkan Dani Namangge menggantikan Aidin Elmi untuk lebih menajamkan lini depan dan mengejar ketertinggalan. Justru menjadi malapetaka, di babak kedua semakin tertekan dan tuan rumah menambah 4 gol. Kreator serangan Persipura dari Zah Rahan Karanggar lebih mudah menembus pertahanan yang digalang Iqbal Samad, Joko Sidik, dan Hamdi Hamzah.
Jeleknya penampilan lini belakang BFC dikritisi keras pelatih Fakhri Husaini. “Pemain tidak percaya diri, sangat mudah kehilangan bola. Determinasi dan kekompakan juga tidak ada. Sebenarnya kalau kiper Eddy Kurnia tak menyelamatkan beberapa peluang Persipura, kami bisa kalah 20-0,” tegas Fakhri berang usai pertandingan.
Fakhri juga mengkritisi jeleknya pertahanan anak asuhnya setelah 20 menit di babak pertama berjalan. Ini yang menjadi kelemahan pada 3 pertandingan sebelumnya. Yakni, dipermalukan Arema 0-5 di kandang, takluk 2-4 dari Persiwa dan diganyang 1-8 oleh Persipura. “Pemain seperti tak memiliki motivasi,” tambah Fakhri.
Kekalahan ini pun memunculkan beberapa isu tentang akan dipecatnya Fakhri dari skuad BFC. Tapi, manajemen BFC langsung membantah tentang isu itu. “Itu memang evaluasi kami. Saya pikir kekalahan telak bukan kesalahan dari pelatih saja. Bagi saya, Fakhri Husaini masih menjadi salah satu pelatih terbaik di Indonesia. Kami tahu perjuangan pemain dan pelatih saat ini. Kalau ada yang bilang akan memecat pelatih karena hasil buruk tim. Itu hanya emosi saja yang tak ingin BFC lebih terpuruk,” kata Ical, sapaan Andi Faisal--GM BFC.
0 Komentar
Terimakasih telah mengunjungi wartabersama.blogspot.com
Jangan Lupa Menuliskan Komentar... :)