Punggawa BFC Mogok Latihan

BONTANG   –   Kesabaran pemain Bontang FC ternyata mencapai puncaknya. Ancaman mogok berlatih, sore kemarin direalisasikan. Ini merupakan buntut tidak dibayarkannya gaji yang tertunggak sejak Juni lalu. Sebenarnya rencana mogok latihan itu dimunculkan pemain lama yang musim lalu sudah ada di Bontang, namun pemain baru juga ikut-ikutan tidak berlatih sebagai bentuk solidaritas tim.

Beberapa pemain BFC dari skuad musim lalu yang dikonfirmasi Kaltim Post sore kemarin membenarkan bahwa mereka tidak lagi berlatih. Hanya saja beberapa pemain itu enggan disebutkan namanya di koran. Melalui pesan singkat yang dilayangkan ke beberapa pemain, semua jawabannya kompak. Mogok latihan.

“Kami sudah bosan dengan janji-janji. Okelah kalau uang muka kontrak kami musim depan, sekarang belum diberikan. Tapi dengan gaji dari kontrak musim lalu yang sudah tertunggak dari bulan Juni, kami rasa sudah saatnya harus didapatkan. Kerja keras di lapangan sudah kami berikan pada tim ini, tapi mana hak yang seharusnya kami dapatkan?,” begitu ucapan salah satu pemain yang memilih namanya dirahasiakan.

“Wajar saja kalau banyak pemain yang pergi. Saya pun sebenarnya sudah ada tawaran kontrak dari tim lain. Tapi karena saya masih menghormati kontrak sampai September, makanya saya tetap mengikuti arahan manajemen kembali ke Bontang. Tapi kalau nasib kami digantung seperti ini terus, jelas kami tidak bisa menahan diri. Saya punya keluarga yang harus dinafkahi. Apalagi sekarang mendekati lebaran. Jelas kebutuhan semakin meningkat. Kalau seperti ini terus, kami hanya bisa menangis,” ujar salah seorang pemain BFC lainnya.

Bahkan kekecewaan pemain sekarang memuncak bukan hanya karena gaji mereka yang tertunda. Pemain musim lalu yang didominasi tenaga lokal itu pun menyuarakan nada iri atas sikap manajemen. Perekrutan pemain asing dengan dana besar dinilai tidak tepat dilakukan. “Kalau untuk urusan cari pemain asing, manajemen sangat cepat reaksinya. Tapi untuk bayar gaji kami, kenapa tidak bisa? Ini kan tidak adil namanya. Masa kami yang sudah berkeringat tidak dibayar, tapi pemain yang baru datang justru dapat prioritas,” ujar pemain yang enggan namannya disebutkan itu.

Rencana aksi mogok ini sebenarnya sudah diketahui manajemen BFC sejak dua hari. Bahkan kemarin malam, pengurus tim berjulukan The Reds Equator itu merapatkan barisan sebagai langkah antisipasi jika rencana tersebut direalisasikan pemain. Bendahara PT Bontang Football Mandiri, H Rustam mengatakan, manajemen bukan tidak ada upaya untuk menyelesaikan masalah yang berkembang. Namun sejauh ini belum ditemukan jalan keluar terbaik untuk menalangi gaji pemain. Harapan terbesar dari dana APBD Kota Bontang juga belum dapat dipastikan pencairannya.

Namun Pak Haji, begitu biasa H Rustam disapa, menggaransi pembayaran gaji akan diselesaikan sebelum lebaran. Meski lagi-lagi kapan waktu pastinya, ia tidak bisa memastikan. “Saya masih akan koordinasikan dengan pengurus lain. Tapi pencairannya akan dilakukan sebelum lebaran,” ujar Pak Haji.

Jika pemain yang tenaganya akan kembali dipakai BFC bisa menuntut, lain ceritanya dengan pelatih kiper musim lalu, Erik Ibrahim. Kontraknya yang sudah tidak diperpanjang BFC, membuatnya kesulitan untuk mencari solusi terhadap gajinya yang masih tertahan.

“Sebelumnya saya dapat konfirmasi dari pengurus akan dipertahankan musim depan. Tapi setelah saya selesai liburan dan kembali ke Bontang, ternyata manajemen berubah pikiran dan memutuskan saya tak akan dipakai lagi musim depan. Sekarang saya sulit untuk mencari jawaban dari manajemen karena setiap kali saya hubungi lewat telepon, tidak ada yang bersedia mengangkat,” ujar Erik.

“Sebenarnya saya tidak masalah kalau memang tak dipakai lagi. Tapi tolong beri kejelasan akan gaji saya, jadi saya akan mudah untuk mencari tim lain. Sekarang kompetisi sudah mau digulirkan, tentu akan sulit mencari tim dalam waktu dekat,” imbuh mantan penjaga gawang PKT Bontang itu.

sumber: http://kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=72077 

0 Komentar