MAKASSAR - Tak bermainnya Ali Khaddafi yang dikartu merah dalam pertandingan terakhir BFC saat ditundukkan Arema FC 0-5, Sabtu dua pekan lalu, menjadi berkah dan beban tanggung jawab tersendiri bagi Iqbal Samad.
Ya, akibat absenya jenderal lapangan tengah asal Togo itu, dipastikan ban kapten tim Bontang Footbal Club (BFC) akan tersemat di bahu pemain kelahiran 17 Juni 1983 tersebut.
Memang, bukan kali ini saja Iqbal diemban khusus pelatih Fakhri Husaini untuk mengomando di tengah lapangan. Beberapa pertandingan penting sudah dijalaninya dengan mengemban tugas penting itu.
Iqbal mengaku tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan pelatih akan dijalankan sebaik-baiknya. Apalagi saat ini, dirinya dirasa pelatih mampu menjadi penyambung lidah antara pelatih dan pemain.
“Memang itu tanggung jawab besar. Tapi, saya akan menjalankan kepercayaan pelatih untuk tugas itu. Peran kapten tim adalah selalu menjaga koordinasi di semua lini,” kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, peran kapten memang sangat krusial. Selain harus bisa menjaga emosi sendiri saat bermain, juga harus bisa menumbuhkan semangat pemain lain jika sudah mengalami penuruan. “Saya rasa semua pemain memiliki tanggung jawab sama. Dan kalaupun saya menjadi kapten tak berarti saya lebih bagus dari pemain lain. Saya menganggap semua pemain memiliki tanggung jawab,” ujar suami Andi Susilayana itu.
Sementara itu, diplotnya Iqbal menjadi kapten tim diharapkan pelatih Fakhri Husaini mampu memberikan motivasi tersendiri bagi pemain belakang lainnya. Dalam lawatannya di tanah Papua kali ini, Fakhri memang sedang getol memberikan perhatian di lini tengah dan belakang tim dengan julukan The Red Equator itu.
Di saat tergerusnya kekuatan lini tengah yang ditinggalkan beberapa pilar utamanya, seperti Ali Khaddafi, dan Fadhil Sausu yang cedera. Fakhri berharap lini belakang mampu mengemban peran yang lebih dibandingkan sebelumnya.
Pola 3-5-2 yang kerap dipakai pun mulai ditinggalkan dan beralih ke pola 4-4-2 yang dirasa lebih fleksibel. Palang sejajar di lini belakang ditambah dengan kehadiran Hamdi Hamzah yang didatangkan dari PSM Makassar.
“Kami tak akan bermain negative football. Dengan pola baru kami harap bisa lebih fleksibel saat menghadapi serangan tuan rumah. Saya rasa, dengan pola 4-4-2 akan lebih mudah untuk menyerang dan sekaligus bertahan,” kata Fakhri.
Mengenai kondisi fisik timnya yang melakukan perjalanan jauh, Fakhri mengaku tak terlalu risau. Mengingat masa recovery sejak lawan Arema cukup panjang dan semua pemain yang dibawa dalam kondisi 100 persen fit. Kemarin, tim BFC harus transit di Makassar terlebih dahulu menunggu penerbangan ke Papua.
0 Komentar
Terimakasih telah mengunjungi wartabersama.blogspot.com
Jangan Lupa Menuliskan Komentar... :)