Banjir (Lagi), Unas Terancam Diundur

BONTANG – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bontang Minggu (7/4) dan Senin (8/4) lalu, membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bontang. Pasalnya, jika banjir terjadi lagi, akan mengancam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang digelar mulai 15 April.
 
Soalnya, banyak rumah yang terendam. Termasuk sejumlah sekolah. Hal itu diparah lagi dengan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Area Bontang apabila ketinggian air mencapai di atas lutut orang dewasa.
 
Kepala Disdik Kota Bontang Dasuki menyebut, meski ancaman bajir sulit diprediksi kapan trerjadi, namun pihaknya telah memiliki kebijakan. Misalnya dengan mengundur pelaksanaan UN.
 
“Ini menjadi perhatian kami. Bila terjadi banjir, pelaksanaan UN bisa diundur atau, bisa juga ada penambahan waktu belajar. Karena tentunya banjir bisa mengganggu kegiatan belajar menjelang UN. Kami tidak ingin hal itu berpengaruh pada kelulusan,” urainya.
 
Kebijakan tersebut menurut Dasuki telah diatur dalam Standart Operational Procedure (SOP). Sehingga jika banjir terjadi lagi, tidak mengorbankan kepentingan pelajar. Mengenai teknis di lapangan, kata Dasuki melihat situasi yang ada.
 
“Sudah ada SOP terkait penyelenggaraan un apabila terjadi musibah seperti banjir. Ada keringanan yang diberikan. Tentunya kami berharap banjir tidak terjadi selama penyelenggaraan UN,” tandasnya.
 
Saat ditanya soal anggaran UN dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dasuki mengaku belum turun. Padahal, dana itu untuk membayar honor pengawas, distribusi naskah soal, pengawas ujian serta keperluan teknis lainnya. Meskipun Senin (8/4) lalu, Kemendikbud menyatakan anggaran tersebut akan ditransfer ke Pemerintah Provinsi (Pemprov). “Belum, belum ada itu. Anggarannya belum cair,” tegas Dasuki.



sumber


0 Komentar