BONTANG – Status pemain kontrak ternyata tidak serta merta membuat Fadil Sausu masuk dalam daftar pemain yang namanya disetorkan Bontang FC ke PT Liga Indonesia (PT LI) selaku administrator liga di negeri ini. Cedera hamstring yang dialaminya sejak bulan lalu, membuat mantan pemain Persik Kediri itu harus bersabar untuk masuk bagian The Reds Equator musim ini.
Kemarin, Manajer BFC, Rustam mengatakan pihaknya memang belum mendaftarkan Fadil Sausu lantaran permasalahan administrasi yang dinilainya belum lengkap. Namun bentuk kekurangan administrasi seperti apa, Rustam tidak memberikan kejelasan secara detail. “Dia memang belum kami daftarkan karena ada kekurangan administrasi. Tidak benar kalau ada yang mengatakan Fadil tidak kami daftarkan karena masalah cedera,” ujarnya singkat.
Meski demikian, manajemen BFC akan segera mengevaluasi keberadaan Fadil dan beberapa pemain yang saat ini juga belum didaftarkan ke PT LI. Rustam mengaku akan segera melakukan rapat dengan manajemen tim lainnya beserta tim pelatih. “Sekarang kan kami bisa mendaftarkan pemain via online. Jadi tidak perlu direpotkan harus pulang balik ke Jakarta untuk menyerahkan berkas pendaftaran. Pastinya, sebelum kami main di laga perdana melawan Persema, pemain lokal proses pendaftarannya akan kelar,” ujar Rustam.
Sementara itu, dari proses perekrutan pemain, Rustam mengakui saat ini pihaknya belum akan merekrut pemain lagi. Dengan komposisi pemain yang ada saat ini, ia menilai sudah mencukupi untuk mengarungi kompetisi. Namun ia juga tidak menutup mata jika nantinya pelatih merekomendasikan nama baru untuk dikontrak. “Pendaftaran pemain kan masih terbuka sampai 12 Oktober untuk pemain lokal dan 31 Oktober untuk pemain asing. Kebutuhan pemain akan kami serahkan sepenuhnya kepada pelatih,” ujar Rustam.
Sementara itu, pelatih Fakhri Husaini mengakui, secara kuantitas skuad BFC sudah mencukupi. Memang saat kini baru ada 20 orang pemain yang didaftarkan serta kemungkinan bertambah 4 orang lagi dari pemain seleksi. Tapi dari sisi kualitas pemain, Fakhri tidak bisa menggaransi, karena sebagian besar skuadnya saat ini merupakan muka-muka baru. Apalagi, persiapan timnya bisa dibilang sangat singkat.
“Kalau dari sisi jumlah, kemungkinan 24 pemain sudah cukup. Tapi kalau dari sisi kualitas, saya tak bisa menjamin karena saya harus membangun tim baru. Dari sisi kekompakan, jelas masih perlu banyak latihan. Apalagi saya juga belum melihat kemampuan maksimal dari para pemain baru,” ujar Fakhri.
Faktor lain yang dinilai Fakhri mempersulit kondisinya saat ini adalah tidak sehatnya hubungan manajemen dengan pemain lantaran kasus tertunggaknya gaji sejak juni lalu. Belum lagi konflik internal di tubuh kepengurusan di mana terjadi pergantian manajemen, dinilainya memberikan pengaruh kepada pemain.
“Saya harap pergantian manajemen memang dapat membawa pengaruh pada perbaikan kondisi tim. Tapi dengan belum terselesaikannya masalah gaji pemain, jelas mental mereka saat ini terganggu,” tutur Fakhri.
“Harapannya, manajemen baru dapat segera melunasi tanggungan mereka kepada pemain lama soal gaji yang tertunggak, atau masalah pembayaran 25 persen dari kontrak seluruh pemain, termasuk pemain baru. Paling tidak itu bisa jadi penambah spirit pemain saat memulai kompetisi. Dengan kondisi yang ada saat ini, berat bagi saya untuk memaksa pemain berlatih dalam porsi yang maksimal, sementara hak mereka belum ditunaikan,” ujar Fakhri.
0 Komentar
Terimakasih telah mengunjungi wartabersama.blogspot.com
Jangan Lupa Menuliskan Komentar... :)