Pemain Minta Ical-Adi Kembali

BONTANG    –   Seminggu setelah diputuskan keluar dari jajaran manajemen Bontang FC, keberadaan Andi Satya Adi Saputra dan Andi Faisal Hasdam, ternyata dirindukan para pemain. Pertimbangan yang dipakai karena keduanya dinilai mengerti permasalahan tim dan dapat menyelesaikan krisis yang dialami The Reds Equator.

Kemarin, perwakilan pemain BFC memberikan permohonan jika Andi Satya dan Andi Faisal diharapkan segera kembali dalam jajaran manajemen. “Keduanya tahu permasalahan dalam tim. Kami juga tidak tahu kenapa keduanya tiba-tiba keluar dari manajemen,” ujar perwakilan pemain yang ingin namanya tidak dikorankan.

Pemain yang merupakan anggota dari tim BFC musim lalu itu mengakui, manajemen pengganti Ical dan Andi Adi, sapaan akrab dua orang tersebut, saat ini dinilainya sudah bekerja maksimal. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga banyak permasalahan yang tidak terpecahkan. Misalnya, terkait gaji yang tertunggak sejak Juni lalu, manajemen saat ini belum bisa memecahkannnya, dan selalu beralasan masalah itu menjadi tanggung jawab manajemen lama.

“Kalau seperti itu terus yang disampaikan kepada kami, entah sampai kapan hak kami akan terpenuhi. Bukan hanya itu, para pemain baru juga bingung kapan dana kontrak 25 persen akan dibayarkan. Jangan-jangan itu juga akan dilontarkan ke manajemen lama,” ujar pemain tersebut.

Suara yang meminta Ical dan Adi kembali juga datang dari suporter BFC, Bontangmania. Anca, ketua Bontangmania mengaku saat ini solusi yang bisa mengeluarkan timnya dari permasalahan adalah dengan mengembalikan posisi Ical dan Adi ke posisi semula.

“Kami harapkan permasalahan ini bisa segera terselesaikan. Bukannya kami menganggap manajemen yang baru tidak bisa bekerja, tapi dengan mengembalikan Adi dan Ical, itu akan membuat langkah manajemen lebih ringan. Karena kami tahu keduanya sudah memberikan hasil pada persiapan tim sebelum ada pergantian,” sebut Anca.

Nantinya, Anca dan anggota Bontangmania lainnya, akan melakukan hearing dengan wali kota Bontang, jika permintaan mengembalikan dua petinggi klub itu tak terealisasi. “Kami sadari, saat ini seharusnya bukan lagi mempermasalahkan siapa manajer dan posisi petinggi klub lainnya. Kini seharusnya tim kami sudah terbentuk dan mempersiapkan strategi di lapangan. Kalau seperti ini terus, masalah tidak akan teratasi dan kecil kemungkinan Bontang FC akan bisa berbicara banyak di kompetisi,” ujar Anca.

0 Komentar