Nafas Panjang BFC

BONTANG   -  Manajemen Bontang FC (BFC) ternyata bergerak cepat untuk mengatasi krisis keuangan yang menjadi pangkal masalah yang menyebabkan pemain mogok berlatih karena gaji yang tidak dibayar sejak Juni lalu. Bukan hanya itu, manajemen BFC juga menggaransi timnya akan tetap berlaga di Indonesia Super League (ISL) meski dengan persiapan keuangan yang tipis.

Kamis (2/9) kemarin, manajemen BFC mengklaim telah mendapatkan suntikan dana dari pihak ketiga. Namun manajemen tim berjulukan The Reds Equator itu enggan melansir nama lembaga dan besaran dana yang dikucurkan. Manajer Umum BFC, Andi Faisal Hasdam mengatakan, untuk sementara keuangan timnya tercukupi setelah ada kesepakatan dengan pihak ketiga untuk menalangi tunggakan gaji pemain.

“Kami sudah melakukan pembicaraan segitiga dengan pemain dan donatur yang siap memberikan bantuan untuk Bontang FC. Intinya, mereka (pihak ketiga, Red.) menyayangkan jika kami gagal berkompetisi gara-gara ditinggalkan pemain yang gajinya tak terbayar. Tapi kini satu masalah itu sudah teratasi,” ujar Ical, sapaan akrabnya.

Kepastian itu juga diamini Bendahara PT Bontang Football Mandiri, H Rustam. Ia mengaku jika keuangan timnya saat ini belum bisa dikatakan sehat. Tapi permasalahan gaji pemain yang jadi masalah hingga para pemain mogok berlatih sudah teratasi. “Ini wujud keseriusan kami menjalankan kepengurusan. Tidak benar kalau dibilang kami hanya diam saja dan membiarkan masalah gaji ini berlarut-larut. Kami juga membuktikan bahwa gaji pemain akan kami selesaikan sebelum lebaran,” ujar Pak Haji, begitu ia biasa disapa.

“Kepada para pendukung Bontang FC, kami mohon maaf jika selama ini ada kekhawatiran akibat pemain mogok latihan dan membuat seolah-olah tim ini gagal bermain di Superliga. Tolong kekhawatiran itu ditepikan dulu, karena kami sudah mendaftarkan tim ini ke PT Liga pada 31 Agustus lalu. Jadi kami akan menempuh semua risiko untuk membuat tim ini tetap eksis,” imbuhnya.

Sementara itu, para pemain yang merupakan bagian dari BFC musim lalu, dan enggan namanya dikorankan, mengakui kemarin telah dilakukan pertemuan antara manajemen dan para donatur. Ia bersama rekan-rekan lainnya duduk satu meja membahas waktu pencairan dan pemaparan manajemen terkait gaji yang tertunggak itu.

“Benar, saya dan teman-teman lain sudah bertemu manajemen membicarakan masalah gaji,” tutur pemain tersebut.

Namun saat disinggung kapan aksi mogok latihan diakhiri, ia tidak bisa memastikannya. “Intinya kalau hak kami dibayarkan, kami akan kembali latihan. Tapi kami juga akan diskusi antarpemain dan pelatih dulu untuk menentukan kapan kami mulai latihan,”imbuh pemain tersebut.

1 Komentar

Terimakasih telah mengunjungi wartabersama.blogspot.com
Jangan Lupa Menuliskan Komentar... :)